By admin | At 23.48 | Label :
Ensiklopedia
| 0 Comments
Wikipedia Bulan Ramadlan :: Transliterasi Pendekatan Arab-Indonesia Min Wikipedia Bulan Ramadlan
Transliterasi Arab ke Indonesia ada beberapa metode untuk saat ini, dan pada dasarnya hanya ada 2 metode saja.
Pada awalnya ada metode Transliterasi dengan istilah Transliterasi Pendekatan antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, lalu metode ini masuk kepada keputusan Ejaan Rumi Bersama (ERB) versi 1972 sampai Revisi 1987.
Munculnya Metode pendekatan ini lahir dari pemikiran para ulama, termasuk Ulama Nahdlatul Ulama, makanya Nahdlatul Ulama menggunakan metode ini dalam menulis Nahdlatul Ulama.
Metode Transliterasi Pendekatan ini juga sudah disepakati oleh para Cendikiawan Muslim di masa itu, dan semuanya menyatukan suara dan sepakat dengan metode Pendekatan ini.
Metode Transliterasi Pendekatan ini menulis huruf arab ke latin atau rumi dengan mengabungkan huruf sehingga cara bacanya bisa lebih dekat dengan bacaan aslinya (Teks Arabnya), seperti contoh penulisan huruf arab ض ditulis dengan DL, karena L itu identik dengan huruf ل LAM dan sifatnya huruf lam itu dekat dengan sifatnya ض . sedangkan huruf D mendekatkan melekatnya huruf ض saat diucapkan.
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode ini dalam menulis Nahdlatul Ulama, yang mana Nahdlatul Ulama apabila ditulis arab adalah sebagai berikut: نهضة العلماء
Ulama NU mentransliterasi huruf ض dengan DL dan anda bisa melihat di kalimat نهضة العلماء Nahdlatul Ulama.
Namun saat ini Transliterasi Pendekatan ini sudah dirusak oleh golongan Wahabi, mereka merubah transliterasi huruf ض yang biasanya menggunakan DL diganti dengan DH. padahal penggunaan DH disana tidak ada landasannya sama sekali. Satu-satunya landasan yang ada hanya mengikuti penulisan alih bahasa yang diterapkan oleh sebagian negara eropa, dan itupun tidak ada penjelasan detailnya.
Kelompok Wahabi memerangi metode pendekatan yang terlahir dari para ulama dan para cendikiawan muslim ini tidak lain hanya ingin menghapus penulisan ulama yang sudah diamalkan bahkan dijadikan penulisan pada Nahdlatul Ulama sendiri.
Bahkan saat ini dan juga di tahun-tahun sebelumnya banyak wahabi yang menulis artikel mengenai Bulan Ramadlan dengan penulisan Ramadhan dan hal ini jelas adalah Propaganda Wahabi agar masyarakat mempunyai pemikiran bahwa penulisan Nahdlatul Ulama itu salah.
Dan sayangnya, pihak Nahdlatul Ulama sendiri malah banyak yang ikut-ikutan menulis dengan metode yang disiarkan oleh Wahabi tanpa mau melihat bagaimana sejarahnya Transliterasi Pendekatan yang lahirnya juga dari Ulama Nahdlatul Ulama sendiri.
Karena itu saya bersama beberapa teman saya memperjuangkan Transliterasi Pendekatan ini, dan saya menulis رمضان dengan menggunakan DL (RAMADLAN), melawan penulisan wahabi yang menggunakan DH (RAMADHAN). dan saya sangat berharap kepada anda, jikalau anda termasuk muslim yang berpaham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah terutamanya masih warga Nahdlatul Ulama untuk menulis Ramadlan dan mentransliterasi arab-indonesia dengan menggunakan Transliterasi Pendekatan.
Pustaka:
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan
Kesalahan Transliterasi Arab-Indonesia Min Komunitas Bulan Ramadlan
Silahkan anda sebar luaskan tulisan ini, agar semua Warga Nahdlatul Ulama tahu bagaimana penulisan yang benar dan lahir dari Ulama Nahdlatul Ulama sendiri.
Transliterasi Arab ke Indonesia ada beberapa metode untuk saat ini, dan pada dasarnya hanya ada 2 metode saja.
Pada awalnya ada metode Transliterasi dengan istilah Transliterasi Pendekatan antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, lalu metode ini masuk kepada keputusan Ejaan Rumi Bersama (ERB) versi 1972 sampai Revisi 1987.
Munculnya Metode pendekatan ini lahir dari pemikiran para ulama, termasuk Ulama Nahdlatul Ulama, makanya Nahdlatul Ulama menggunakan metode ini dalam menulis Nahdlatul Ulama.
Metode Transliterasi Pendekatan ini juga sudah disepakati oleh para Cendikiawan Muslim di masa itu, dan semuanya menyatukan suara dan sepakat dengan metode Pendekatan ini.
Metode Transliterasi Pendekatan ini menulis huruf arab ke latin atau rumi dengan mengabungkan huruf sehingga cara bacanya bisa lebih dekat dengan bacaan aslinya (Teks Arabnya), seperti contoh penulisan huruf arab ض ditulis dengan DL, karena L itu identik dengan huruf ل LAM dan sifatnya huruf lam itu dekat dengan sifatnya ض . sedangkan huruf D mendekatkan melekatnya huruf ض saat diucapkan.
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode ini dalam menulis Nahdlatul Ulama, yang mana Nahdlatul Ulama apabila ditulis arab adalah sebagai berikut: نهضة العلماء
Ulama NU mentransliterasi huruf ض dengan DL dan anda bisa melihat di kalimat نهضة العلماء Nahdlatul Ulama.
Namun saat ini Transliterasi Pendekatan ini sudah dirusak oleh golongan Wahabi, mereka merubah transliterasi huruf ض yang biasanya menggunakan DL diganti dengan DH. padahal penggunaan DH disana tidak ada landasannya sama sekali. Satu-satunya landasan yang ada hanya mengikuti penulisan alih bahasa yang diterapkan oleh sebagian negara eropa, dan itupun tidak ada penjelasan detailnya.
Kelompok Wahabi memerangi metode pendekatan yang terlahir dari para ulama dan para cendikiawan muslim ini tidak lain hanya ingin menghapus penulisan ulama yang sudah diamalkan bahkan dijadikan penulisan pada Nahdlatul Ulama sendiri.
Bahkan saat ini dan juga di tahun-tahun sebelumnya banyak wahabi yang menulis artikel mengenai Bulan Ramadlan dengan penulisan Ramadhan dan hal ini jelas adalah Propaganda Wahabi agar masyarakat mempunyai pemikiran bahwa penulisan Nahdlatul Ulama itu salah.
Dan sayangnya, pihak Nahdlatul Ulama sendiri malah banyak yang ikut-ikutan menulis dengan metode yang disiarkan oleh Wahabi tanpa mau melihat bagaimana sejarahnya Transliterasi Pendekatan yang lahirnya juga dari Ulama Nahdlatul Ulama sendiri.
Karena itu saya bersama beberapa teman saya memperjuangkan Transliterasi Pendekatan ini, dan saya menulis رمضان dengan menggunakan DL (RAMADLAN), melawan penulisan wahabi yang menggunakan DH (
Pustaka:
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan
Kesalahan Transliterasi Arab-Indonesia Min Komunitas Bulan Ramadlan
Silahkan anda sebar luaskan tulisan ini, agar semua Warga Nahdlatul Ulama tahu bagaimana penulisan yang benar dan lahir dari Ulama Nahdlatul Ulama sendiri.